Kisah di atas boleh jadi mencoba memberi gambaran sekaligus kritik dari komik tersebut, atas perilaku manusia terhadap mahluk lain, bahkan terhadap sesama manusia. Ketika manusia mempunyai kuasa atas alam, maka akan ada beberapa pilihan tindakan yang bisa dilakukan sejalan dengan kewenangan yang dimilikinya. Kisah Bakabon dan Pak Inugai memperlakukan kucing alayaknya seekor anjing,yang digambarkan dengan
Menilik sedkit lebih dalam, banyak kejadian di negeri ini dimana para penguasa/elite politik maupun ekonomi, memperlakukan ”konstituen” maupun para pekerja sesuai dengan kehendaknya sendiri. Mereka cenderung dikuasai oleh hasrat pemenuhan kebutuhan diri sendiri atau kepentingan golongannya. Sebagai pihak yang diperlakukan sekehendaknya oleh para penguasa, ”konstituen” maupun para pekerja hanya dapat menerima perlakuan tersebut sebagai proses yang mesti dijalani untuk menuju ”kehidup-an yang lebih baik”. Saya sengaja tidak membahas lebih jauh persoalan ini dari sudut pandang knstituen maupun para pekerja. Saya beranggapan,tulisan ini dalam rangka bersuara untuk mereka. Atau lebih tepatnya, saya berharap adanya keseimbangan dalam setiap bagain kehidupan yang berlangsung. Tidak ada yang mendominasi dan tidak ada yang didominasi (menjadi subordinat). Hidup dan kehidupan ini akan menjadi lebih baik ketika semua berlangsung seimbang..Itulah pesan yang saya dapat dari bagian akhir cerita Bakabon dan Pak Inugai dalam kucing menjadi anjing...[fas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar